Jarahan

Sabtu, 22 Januari 2011

Xenobiotik


Xenobiotik
Xenobiotik dapat diartikan sebagai bahan asing yang masuk dalam tubuh organisme, yang salah satunya adalah racun. Salah satu cara yang paling mudah mengenali racun adalah dengan mengklasifikasikannya. Oleh karenanya racun dapat diklasifikasikan berdasarkan atas berbagai hal seperti sumber, sifat kimiawi dan fisika, bagaimana dan kapan terbentuknya, efek yang dimiliki terhadap kesehatan, kerusakan organ yang disebabkan atau hidup/ tidaknya racun tersebut.
Klasifikasi berdasar sumber :
n  Sumber alamiah/buatan.
Racun yang berasal dari alamiah atau buatan membedakan racun asli yang berasal dari flora dan fauna dan kontaminasi organisme dengan berbagai racun yang berasal dari bahan baku industri beracun ataupun buangan beracun dan bahan sintetis beracun. Sumber berbentuk titik, area dan bergerak. Klasifikasi sumber  seperti ini biasanya dipergunakan orang yang berminat melakukan pengendalian. Tentunya sumber titik lebih mudah dikedalikan daripada sumber area dan bergerak.
n  Sumber domestik, komersial dan industri :
Sumber domestik biasanya berasal dari permukiman, kurang beracun kecuali bercampur dengan buangan pestisida, obat-obatan dll. Buangan komersial dapat sangat beragam, demikian pula dengan buangan industri
Klasifikasi racun berdasarkan wujud
Klasifikasi racun berdasarkan wujud sangat bermanfaat dalam memahami efek yang mungkin terjadi serta pengendaliannya. Adapun beberapa klasifikasi racun berdasarkan wujur pencemaran adalah sebagai berikut:
n  Padat : padatan yang sangat halus dapat terbang bersama udara, disebut debu, fume, mist, sehingga dampaknya dapat sangat luas.
n  Cair : banyak dipergukan dalam pertanian dan biasanya ditambah pengencer dampaknya tidak secepat gas.
n  Gas : dapat berdifusi sehingga menyebar lebih cepat dari pada cairan dan zat padat.
Mengetahui sebuah ukuran (dimensi), densitas serta komposisi dapat memberikan petunjuk mudah tidaknya pencemar memasuki tubuh host dan cepat tidaknya menimbulkan efek serta seberapa jauh efeknya.
Klasifikasi atas dasar sifat fisika dan kimia (B3)
Klasifikasi atas dasar sifat fisika dan kimia (B3) muralai dari Korosif, radioaktif, evaporative, eksplosif dan reaktif memerlukan penanganan, transportasi, dan pembuangan yang berbeda. Karena bahaya yang mungkin timbul akan berbeda.
Klasifikasi atas dasar terbentuknya pencemar/xenobiotik
n  Pencemar yang terbentuk dan keluar dari sumber disebut pencemar primer.
n  Pencemar yang sudah bereaksi dilingkungan disebut pencemar sekunder.
n  Pencemar sekunder yang bereaksi menjadi pencemar tersier dst.
Klasifiaksi atas efek kesehatan:
n  Fibrosis : terbentuknya jaringat ikat secara berlebihan;
n  Granuloma : didapatnya jaringan radang kronis;
n  Demam : suhu badan melebihi suhu normal;
n  Asfiksia : keadaan kekurangan oksigen;
n  Alergi : sensitifitas yang berlebihan;
n  Kanker : tumor ganas;
n  Mutan : generasi yang berbeda dg gen induknya
n  Teratogenik : cacat bawaan
n  Keracunan sistemik : keracunan yang menyerang seluruh tubuh.
Klasifikasi atas dasar kerusakan organ target :
n  Hepatoksik : beracun pada hati;
n  Nefrotoksik : beracun pada ginjal;
n  Neurotoksik : beracun pada saraf;
n  Hematotoksik : beracun pada sel darah;
n  Pneumotoksik : beracun pada paru-paru.
Klasifikasi atas dasar hidup/matinya racun :
n  Klasifikasi ini dibuat berdasarkan pertimbangan bahaya yang ditimbulkannya
n  Zat yang hidup dapat berkembang biak bila lingkungannya mengijinkan
n  Zat abiotis dapat berubah menjadi berbagai senyawa
n  Sehingga pengendaliannya berbeda
RACUN BIOTIS ATAU BIOTOKSIN
Racun biotis adalah racun yang berasal dari biota. Dapat berupa racun asli/racun primer (biota tsb beracun). Racun sekunder : Akibat kontaminasi dg lingkungannya;
Ada dua jenis racun asli :
n  Organisme itu sendiri beracun bagi manusia atau organisme lain yg memakannya;
n  Racun dari biota sengaja dimasukkan ke dlm tubuh organisme lain sebagai defens biota tadi.
Ada 3 macam biotoksin :
n  Mikroba; racun di dalam mikroba dapat berupa racun yang dibuat oleh mikroba itu sendiri ataupun dapat berupa sisa metabolisme. Adapun mikroba pembentuk racun atau toksin antara lain Vibrio cholera; Clostridium botulinum; Pseudomonas cocovenans; Staphilochoccus aureus; Michotoksin; Algatoksin; dan lain-lain. Adapun racun yang berupa metabolit organism antara lain Ammonia; Nitrat; Nitrit; CO; Co2; derit sulfur dan lain-lain.
Racun biotis ada yang disebut exo dan endo-toksin. Exotoksin dibuat dan dikeluarkan dari tubuhnya oleh bakteri semasa masih hidup serta sehat, dan efeknya baru dapat dirasakan pada masa sangat jauh. Sedangkan Endotoksin hanya dirasakan bila terjadi kehancuran sel bakteri. Berikut perbedaan endotoksin dan exotoksin:
        Karakteristik                      Endotoksin                                         Exotoksin
        Pelepasan toksin              Lisis sel                                                                 sel yang baik
        Komposisi                           Protein = antigen                             protein
                                                        Polisakarida = zat immun
                                                        Lipida = toksin
        Neutralisasi                        Homolog, negative                          positif
        Termostabilitas                                 Lebih Stabil                                         kurang stabil
        Pewarnaan Gram             Negative                                              Positif
        Toksisitas                             Kurang toksik                                     Lebih toksik

n  Tanaman; dalam klasifikasi ini baik jamur maupun alga dimasukkan didalam tanaman. Racun jamur/ Fungi atau Mikotoksin adalah racun yang dibuat oleh fungi atau jamur. Jamur memiliki habitat dialam yang sangat luas, ada yang digudang, dilapangan yang melapuk atau busuk. Adapun fungi yang beracun antara lain Claviceps purpurea, Aspergilus flavus, Fusarium roseum, Fusarium tricintum, penilicium sp, Aspergilus sp. Algae yang beracun juga banyak terdapat dialam, seperti
        Pyrrophyceae  merupakan protozoa, hewan laut, mastigofora.
        Cyanophyceae disebut juga blue green algae, Jenis yg beracun : Mycrocytis; Anabaena; Aphanizomenon, kesemuanya hidup di air tawar dan membuat endotoksin. Bila terdapat banyak pupuk terjadilah eutrofikasi yang menyebabkan populasi banyak, sehingga terjadi penurunan oksigen terlarut, yang dapat menyebabkan kematian hewan aquatic. Pada siang hari memang terjadi fotosintesis maksimum, sehingga DO menjadi maksimum, dan pH menuju 9,5 karena toksin labil dalam alkaline, maka terjadi pengurangan toksisitas. Namun pada malam hari, terjadi sebaliknya. Sehingga terjadi kematian ikan, burung pemakan ikan, dan ternak.
        Cyanobacterium, suatu organisme air tawar;
        Chrysophyceae, algae yang hidup di air payau dengan kadar NaCl 0,12%. Termasuk dalam flagellate bersel tunggal, bewarna kuning coklat. Algae ini merupakan spesies Prymnesium parvum yang bersifat racun bagi ikan. Alga ini mampu membuat toksin hemolisin, sitotoksin, banteriolitik, dan ichtytoksin.
        Pyrrophyceae Adalah algae beracun dan berwarna merah;
        Bila nutrien cukup, berkembang biak dg pesat, shg laut berwarna merah yg disebut “red tides”
        Bila terdapat ini kerang-kerang banyak mengandung racun shg tdk dapat dikonsumsi
        Keracunan kerang (shelfish) menyebabkan paralisis;
Selain jamur dan algae, juga terdapat tanaman yang beracun. Pada umumnya tanaman-tanaman yang beracun memiliki tanda-tanda seperti rasa yang pahit, memiliki getah seperti susu, memiliki kuncup berlaminasi. Racun dapat terdapat pada buah, daun, biji, dan akar. Pada umumnya racun pada tanaman bersifat labil terhadap panas dan larut dalam air. Sehingga air bekas masak sebaiknya tidak diminumkan. Yang terpenting lainya sebaiknya hindari memakan tanaman liar yang tidak dikenal, atau memakan bagian tanaman yang tidak lazim dimakan. Hindari juga sembarangan mengkonsumsi jamur liar. Adapun racun yang memungkinkan terdapat dalam tanaman antara lain HCN (Cassava, Acacia, Sorghum muda, dll); Asam oksalat (Chenopodiaceae, Rumex, Oxilidaceae); dan fosfor organik (Oxylobrium paviflorum, Gatrolobium bilobium).
Salah satu tanaman beracuna adalah jenis Curare, yang banyak ditemukan di Indiana, yang banyak digunakan untuk melumuri panah pemburu. Sehingga dapat melumpuhkan hewan buruannya. Dikedokteran juga digunakan sebagai anestesi.
n  Hewan. Untuk hewan-hewan yang beracun beraneka ragam seperti ular, kalajengking, lebah, taupun jenis lainnya seperti nyamuk. Biasanya penawar racun dapat dibuat dari bisa hewan itu sendiri. Dan disarankan untuk menjaga kebersihan sehingga hewan-hewan liar tidak bersarang ditempat yang tidak dinginkan. Yang dapat menimbulkan interaksi antara manusia dan binatang yang tidak diinginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar